GoTirz Life journey....

Coba tampilin disini dunk biar bisa kubaca.. hehehehe

boleh deh.. puisinya aja yaa.... coz kalau cerpen ntar kepanjangan ribet bacanya...


Ayah Nomor Satu Di Dunia


Kemana engkau pergi?
Kenapa tak kudapatkan engkau disini?
Kemana engkau pergi?
Padahal rumahmu ada disini.

Aku berlari namun tak jua kau tampak. Aku menangis tak jua kau muncul. Aku bosan menatapmu berada di dalam bingkai foto terus menerus. Aku bosan bacakan surat Yasin untukmu, karena aku ingin melihatmu.
Rumah menjadi sepi tanpamu. Tak adalah asap rokok mengepul disana. Dan tak ada lagi yang mengusap kepalaku bagaikan aku anjing peliharaanmu sambil berkata, “Kau anak pintar.”
Suara langkah mu, suara seretan tongkat keramatmu tak lagi terdengar. Siulan mu yang norak, yang biasa kau gunakan untuk memanggilku dari kejauhan seperti seekor burung, tak lagi memanggilku.
Aku merindukanmu. Sungguh tanpa ada kebohongan. Aku ingin melihatmu, memelukmu, mencium pipimu, dan mendengar nasihat-nasihatmu dengan kata-kata yang setajam pisau, yang sering menikamku dan membuat benciku padamu bertambah lagi. Tapi aku rindu semua itu.

Siapa lagi yang akan memujiku?
Siapa yang akan dengarkanku?
Siapa yang akan menemaniku?
Siapa yang akan membelaku?

“Tak ada lagi, gadis kecil, tak ada lagi...” seolah malaikat pencabut nyawa bicara padaku, mengingatkanku bahwa ia telah mencabut nyawamu. Entahlah, aku tidak mengerti apakah aku mengikhlaskan kau, atau aku tak terima kenyataan bahwa kau lenyap sudah dikebumikan.
Tak ada yang membangungkanku tiap pagi dengan percikan sisa air wudhu-mu, yang kadang membuatku mencak-mencak menahan amarah.
Kau memang tak setaraf dengan wanita pendamping hidupmu. Ia lulusan Universitas, sedangkan kau hanya lulusan STM, kau tahu kan?
Namun kau lebih banyak ajarkan hal berharga padaku.
Kau ajarkan pedihnya kehidupan, kau ajarkan susahnya untuk menentang arus takdir. Kau ajarkan caranya bersabar, menunggu kaki dan tangan kirimu pulih, sembuh dari lumpuh. Kau juga ajarkan cara menjadi seorang manusia yang tegar, kau ajarkan cara menjadi manusia yang akan masuk surga. Kau ajarkan caranya untuk marah, kau ajarkan cara untuk merajuk.

Tapi kemana kamu!? Aku bosan menunggumu. Banyak hal yang ingin kukatakan padamu.
“Rumah jadi makin hancur, Yah.”
“Kasihan ibu, Yah.”
“Keluarga kita diinjak-injak, Yah!”
“Aku sekarang kelas dua SMP, yah!”
“hei lihat, aku jadi sekretaris OSIS, yah!”
“aku berhasil membuat banyak cerpen, yah!”
“Sekarang aku mengikuti lomba puisi, Yah!”
“Dan kau ada disini, di tulisanku ini, Yah!”
“Dan... apa kau tau ayah? Kau belum ajarkan aku membuat puisi tau! Kau pergi begitu saja! Aku kebingungan membuat semua ini. dan satu lagi, kau belum ajarkan aku tentang rasa iri. Aku iri, melihat teman-temanku. Semua punya ayah. Ada yang setiap pagi diantar ayahnya, yang pulang dijemput ayahnya. Jika pengambilan rapor, tak sedikit para ayah-ayah itu datang berduyun-duyun. Tak perduli berapapun nilai anak mereka, tetap saja mereka datang dengan senyum. Aku ingin kau ada disitu, yah! Sekali saja, ambil raporku, yah!!”

“Dia takkan dengar semua itu, anak manis.” Suara itu lagi. Dasar pencabut nyawa!
“Dia sudah bukan bagian dari dunia nyata lagi, kau mengerti?”
“Dia takkan berada disampingmu lagi!”
Dan pencabut nyawa itu pergi. Tapi lalu ia kembali lagi,
“Apa ada pesan untuknya? Tapi jangan sebanyak tadi, aku susah mengingat itu.”
Aku tersenyum kecut, dan menyahut,
“Kau ayah nomor satu di dunia."





kepanjangan gaak??


btw hari ini, 18 april...

maulid di sekolah...ngga ada yg seru. biasa aja, gag ketemu magic jar, tapi tadi beli komik seruu...!!

bagus buanget... gw sampe' terharu masalah kepanjangan itu nggak masalah

benul kepanjangan juga ga pa-pa..... masukin aja cerpenmu di sini...gw pengen baca....
selamat yah...cerpenmu lolos seleksi.... ^^

makasih, makasih, makasih...!! arigatou gozaimasu mina san....!!
(Duh gue jadi nge-fly deh)

19 April....

terlalu biasa. sudah deh, ngga ngebahas hari ini..


Neh cerpen wa.. menurut wa kurang "nyawa" karena gue gag bikin sepenuh hati, coz ini buat lomba jadi temanya ditentukan.. pikiran gue gak lancar menari kemana2 jadi wa kurang pede..... kalau mau, ntar kupost cerpen2 wa yg lain..



Semua itu hanya mimpi

Panas matahari yang kian terik membuat otak siswa-siswi SMP Langit Pagi makin terbakar saja. Kaki mereka hentakkan ke lantai, tanda tak sabar menunggu bel pulang berdentang. Bel yang biasanya berdentang menimbulkan suara super berisik, kini dinanti-nanti dan bunyinya berubah menjadi suara yang aduhai di telinga.
Hari ini, hari terakhir musim ulangan harian pertama, sehingga minggu depan, sekalipun masuk sekolah seperti biasa, beban seolah menguap bagi para siswa.
Risa,seorang gadis yang duduk di kelas VIII-8, berambut panjang, berkulit kuning langsat dan wajahnya yang menunjukkan kesan intelek itu tak sabar menunggu bel berbunyi, diacuhkannya saja lembar jawaban yang masih bolong-bolong alias belum terisi semua. Karena sekarang kelasnya sedang ulangan matematika, yang paling dibencinya, sehingga ia malas benar untuk mengerjakan.
TING, TING,TING,TING....!! suara macam penjual tukang es itu berdentang. Suaranya melolong-lolong menambah riuh suasana satu sekolah yang bersorak sorai. Begitu pula Risa. Dengan sigap, dilupakannya peribahasa rajin pangkal pandai, langsung dibabat semua soal yang belum dikerjakannya, sekadar mengisi dengan sekali baca soal. Dan sekejap, Risa sudah menyelesaikan ulangannya dan beranjak untuk pulang.
“Hei butet... mau pulang kau?” tegur Rifai dengan logat bataknya yang kental. Cowok kelas IX yang bertubuh jangkung dan kurus, dengan kacamata bingkai tipis yang melekat di wajahnya. Dia teman main Risa sejak kecil, karena mereka sama-sama orang batak dan sama-sama orang Mandailing.
“Sudah kubilang, jangan panggil aku dengan ‘butet’... nggak keren.” Sahut Risa yang diikuti tawa membahana Rifai.
“Fai... jangan tertawakan aku!” namun tetap saja Rifai mentertawakannya.
“ya, ya, butet... baiklah, ayo pulang.”
Lalu dua bocah yang berasal dari Tano Batak itu melenggang pulang.
Tiba-tiba sebuah mobil Jeep berwarna hijau-hitam berhenti mendadak dan menghadang dua bocah itu. Tiga orang turun dari mobil .
“Fai... mau ngapain orang tu...” Risa yang ketakutan bersembunyi di belakang Rifai yang berusaha untuk tetap tenang.
“orang Mandailing klen tu?!” tanya salah seorang diantara mereka. Nada orang batak juga, berarti sesuatu memang terjadi, batin Rifai.
“Ya... kami orang Mandailing. Bapak mau apa?” sahut Rifai. Tapi sebelum orang-orang itu menjawab, Rifai dan Risa sudah di bekap dengan obat bius, dan dibawa entah kemana...

Samar-samar, kesadaran Risa pulih. Dicermatinya keadaan sekeliling. Malangnya, ia bukan hanya mendapati Rifai yang masih belum sadar di sampingnya, ia juga menyadari kalau mereka berdua sekarang berada di tengah hutan!
“Fai....Fai....Rifai...huhuhuu...bangunlah... aku takut, Fai...” Risa hanya bisa berucap, karena tangan dan kakinya diikat , sama seperti Rifai. Risa panik bukan main saat mendengar suara yang datang mendekat.
“Risa, pura-pura tidur!” bisik Rifai tiba-tiba, yang langsung disadari oleh Risa bahwa dari tadi Rifai hanya bersandiwara. Risa segera mengikuti perintahnya dan berpura-pura masih belum sadarkan diri. Tiga orang yang menculik mereka rupanya.
“Sudah, sudah, tak usahlah sandiwara murahan klen tu dah terbaca. Kami juga tidak ingin menjahati klen kok...” ujar salah seorangnya. Dengan hati-hati, Rifai membuka mata, begitupula Risa.
“Sebelumnya, biarkan aku memperkenalkan diri. Aku Gorgo, ini Epo, dan ini Udin. Kami sudah tahu siapa klen kok. Ucok, kau tu Rifai Nasution, dan kau butet, nama kau tu Risa Lubis.” Jelas orang yang bernama Gorgo tersebut.
“Baiklah, sebelumnya, ini dimana?” Rifai angkat bicara.
“Di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.” Sahut Epo.
“eeh! Bohooong.... perasaan tadi waktu bertemu , kita kan di Jakarta....” timpal Risa tak percaya.
“yah, memang. Kami sengaja membawa klen kemari karena...” ucapan Udin terhenti.
“Karena....?” Rifai menimpali.
“karena kalian berdua adalah keturunan ‘Hula’ dari marga masing-masing meski secara tak langsung.” Lanjut Udin.
“Dan maksudnya kami dibawa kemari?” Risa memberanikan diri.
“Karena disini, di desa ini, terjadi sedikit masalah besar disni. Dan untuk lebih jelasnya, ayo ikut kami.” Epo melepaskan ikatan tali Risa dan Rifai, lalu mereka menuju ke desa.

“Hehehehe...” di tengah perjalanan, Rifai tertawa kecil.
“Apaan sih Fai... hari gini masih bisa ketawa... jangan gila dong....!” sahut Risa.
“enggak... habis lucu saja. Kau kan sejak dulu ogah ikut campur untuk urusan keluarga, apalagi keluarga batak turunan bapak kau. Dipanggil butet saja tak mau.”
“terus maksudnya!?”
“Sekarang kau akan terlibat jauh nampaknya... makannya, jangan malu jadi orang batak, atau jadi orang apapun juga... bersyukur dikit kenapa, masih bagus mempunyai budaya yang keren kayak orang batak begini... daripada jadi orang Afrika. Mending mana?” lanjut Rifai lagi. Risa hanya bisa terdiam. Meskipun ia tahu bahwa Rifai hanya ingin mencairkan hatinya yang sejak tadi ketar-ketir ketakutan, tetap saja, dalam kata-kata Rifai tadi menyimpan kebenaran.
“Ssst, kita sudah sampai. Jaga sikap sebentar ya.” Ujar Gorgo. Dua bocah itu disuruh menunggu di bawah pohon, tak jauh dari desa. Pohon besar keramat, begitu kata orang desa disitu. Udara malam menusuk, Risa dan Rifai yang masih memakai seragam merasa tak bisa mengalahkan dingin.
“Maaf, klen kedinginan ya? Maaf ya, karena ini rahasia, klen tidak kuperbolehkan masuk ke desa dulu.” Tegur seorang pria yang sudah renta sambil menghampiri mereka perlahan.
“Saya Sofyan Sulaiman, kepala desa disini. Klen pasti Rifai dan Risa.” Terangnya. Rifai dan Risa hanya mengangguk saja.
“Langsung saja ke permasalahannya. Klen sadar kan kalau klen tu keturunan Hula dari marga masing-masing? Dan karena itu klen dibutuhkan disini.”
“Sebenarnya ada apa?” tanya Rifai tak sabar.
“ada seorang penduduk yang bernama Riko. Dia adalah Boru . Hanya saja, karena kelakuannya yang semena-mena, membuat semua orang menjauhinya. Ia sempat menantang Hula yang berkuasa disini. Namun tak ada satupun yang menggubrisnya. Ia murka, dan ia menggunakan aliran sesat. ia ingin menciptakan marga baru, namun persyaratannya adalah ia harus membunuh semua orang Mandailing!!”
Rifai dan Risa bergidik membayangkannya.
“Sudah ada empat orang yang menjadi korban. Dan untuk itu kami memanggil klen kemari. Untuk membereskan persoalan ini.”
“Tapi... Pak... memangnya Hula, pemimpin disini tidak ada?” tanya Rifai lagi.
“Orang tu sudah menjadi orang-orang golongan atas, mana mau perdulikan orang kepo macam kami...”
Risa dan Rifai terdiam. Tidak disangka, Hula yang sesungguhnya malah meninggalkan penduduknya sendiri. Risa merasa bersalah selama ini tidak mengakui dirinya sebagai keturunan batak asli. Risa selalu merasa malu, karena di sekolahnya mayoritas siswanya adalah orang-orang suku Jawa. Tapi kini, ia mengerti betapa pentingnya budaya dan suku yang dimiliki masing-masing penduduk di Indonesia. Daripada jadi orang Afrika seperti kata Rifai tadi.
“Baiklah. Aku akan turun tangan. Bisakah aku menemui Riko itu?” tanya Risa. Pak Sofyan Sulaiman tersenyum senang. Rifai tersenyum usil sambil menyenggol sengaja pundak Risa.
“Hei butet, jangan lupakan, aku masih ada disini lho... jangan kau beraksi sendiri.” Ledeknya. Risa hanya bisa tersenyum kecut.
“oh ya , Fai, Hula dan Boro tuh maksudnya apa?” Risa bertanya tanpa dosa.
“Buset dah... Hula itu pemimpin marga. Kita ada keturunan langsung Hula Lubis ma Nasution. Dan Boro itu adalah kelompok orang bawah lah istilahnya...Dasar Risa, Risa....” Jawab Rifai sambil berdecak-decak heran.

Risa dan Rifai diantar oleh Pak Sofyan Sulaiman menuju rumahnya. Disana ada sebuah ruangan rahasia, tempat Riko itu di tahan.
“Heii!! Siapa itu! Mau kubunuh kau ya!!??” suara Riko menggema, membuat Risa semakin ciut, tak terkecuali Rifai.
“hei anak muda... Orng ni keturunan ‘Hula’ dari Lubis dan Nasution untuk membereskanmu.” Kata pak Sofyan.
Risa melongok ke dalam ruangan. Didapatinya seorang anak lelaki yang menyorotkan sinar mata yang sulit di deskripsikan. Rifai tak kalah terkejut melihat orang itu. Rambutnya gondrong tak terawat, suaranya parau, dan tubuhnya menggigil seperti orang sakaw.
“Hei, Hula! Lihat! Aku berani bukan!? Aku tidak mau hanya menjadi Boro semata! Aku juga bisa menjadi Hula! Aku memiliki keberanian, tidak seperti orang-orang Mandailing di desa ini, yang hanya bisa menjadi Boro!” teriaknya pada Risa dan Rifai.
“Hei kau! Apa kau mengerti arti dari ‘keberanian’ itu?! Keberanian adalah kata untuk membangkitkan semangat diri, bukan dijadikan alasan untuk membunuh orang!” Risa membentaknya tak kalah galak. Riko terdiam.
“Tapi... Aku tak mau jadi Boro terus! Aku...”
“Tak ada urusan. Mau kau Boro kek, mau kau Hula kek, tak ada hubungannya! Mungkin memang adat kita, orang batak seperti itu. Tetapi bagi setiap manusia, Boro, Hula, dan sebagainya tak ada artinya! Kalau mau menolong, ya tinggal tolong, kalau mau berkelahi, ya tinggal kelahi saja, kalau mau marah, ya marah saja. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga tidak ada alasan untuk membunuh sesama manusia!” cerocos Rifai. Riko kembali diam.
“Dan maksudmu membuat aliran sesat itu salah.”
“itu bukan aliran sesat! itu agama ku!”
“agama kata kau? Di dunia manapun, semua agama apapun mengajarkan umatnya untuk berbuat baik. Tak ada kata untuk membunuh orang!”
Riko kembali terdiam.
“Sudahlah. Ayo keluar, minta maaf pada penduduk desa.” Ajak Risa.
“maaf, Risa. Tidak bisa. Sekalipun sudah meminta maaf, dia akan tetap terkena hukuman.” Ujar Pak Sofyan.
“Hukuman? Hukuman yang seperti apa.....?”

“HUKUMAN SEPERTI INI!!” tiba-tiba Risa terbangun. Tergelagap, ia mendapati Pak Iwan, guru matematika di kelasnya, sedang membawa-bawa penggaris kayu seperti biasanya, namun dnegan tatapan mata yang menyeramkan.
“Ma...Maaf, pak.... saya,....saya...”
“Sudahlah. Tak usah ikut ulangan! Kamu ikut ulangan remedial saja minggu depan!”
Dan Risa hanya bisa melengos saja. Kemana Rifai? Mana Pak Sofyan, mana Riko? Semua itu hanya mimpi.

“Bwahahaha.... dodol! Dasar kau butet... mimpi ya kira-kira dong... kayaknya seru kali mimpi kau tu... wahahahaha..... kau pikir kita itu siapa? Hula? Wahahaha... Risa, Risa.... kita hanya keturunan biasa....! wahahahaha....” Rifai terbahak-bahak ketika mendengar cerita mimpi Risa.
“Tapi... kau dapat hikmahnya kan?”
“Apanya?! Aku dapat remedial minggu depan, gitu?”
“Bukan. Kau jadi tahu, bahwa sesungguhnya kau harus bersyukur memiliki suku dan kebudayaan. Tak perduli sekalipun kau Boro ataupun Hula, kau tetap seorang manusia. Tak peduli kau suku Batak ataupun Jawa, kau tetap manusia, tetap penduduk warga negara Indonesia. Mengerti?” ujar Rifai.
“Iya, ngerti cereweet!!”




bener deh, menurut gue ngga terlalu oke nih ceritaa...
mohon komennya

Hahahags...
bagus bgt..puisinya bikin nangis guling2,, tanya?! dpet inspirasi dri mana tuh??
w bwt syair malah dpet inspirasinya di WC jalanan liat pemulung *terharu bgt*

Satu kata buat cerpen kmu
"OK"
Tapi apa sebaiknya ditampilin di fanfict n fanart??

susah cari inspirasi? makanya baca koran SINDo


inspirasi? ntuw dari pengalaman pribadieess....hehehehe..

okey, ntar wa pajang di fanfic deh.. tapi cerpennya ngga usah ya.. ntar wa masukin cerpen yg lebih
"bernyawa" disitu.... hehehe Arigatou Pie-chan!


20 April 08

bosen ah... Hari Minggu enaknya ngapain yaaa??
pengen cepet2 besok, biar ketemu magic jar.. trus diskusiin komik deh! Yahooo

23 April 08

lagi males.... nggak ada cerita seru, nggak ada something new...
hehehehee

26 April 08...

Abis nonton The tarix Jabrix, kocak abis, ketawa2 ampe perut sakit....

tapi...malem Minggu ngga nngapa-ngapain... semua temen wa jalan ma pcrna, wa doang yg ndirian...
kenapa sih malem Minggu wa cuma duduk di depan kompie sambil melaju di dunia maya? mana dunia nyatanya? hehehehehe...

27 April...

caapeeknya... hari ini dah muter2 mal Ambas setengah hari...
dan kenapa hari ini semua warnet harus penuuh!! wa jadi OL dirumah deh....

besok! besok! hari penentuan, apakah wa masih harus berjuang buat Magic Jar atau mundur dan menatap magic Jar dari sisi yang lainn????

Besok! tomorrow, tomorrow, i wait you...

06 Mei 08


semalam habis nonton acara jalan bincang atau apalah, pokoknya acara itu ngewawancara Andrea Hirata si idolaku ntu...


dia bilang gini..

"Buku-buku Indonesia masih kurang..bla-bla-bla.... saya ingin ada penulis indonesia yang menulis buku dengan teori relatifitas, dengan integritas yang tak terbatas dan bla-bla-bla"

hueek... gilaaa bahasanya wa gak nyampe deh. trus... gue juga jadi mikir. kapan ya bisa bikin buku yang ada teori relatifitas bin integritas? apa iya gue bisa jadi salah satu penulis itu?


ah sudahlaah! cuma bikin pusink!


okey, life must go on without boyfriend, but life never go on without you

19 Mei 08

capek. hari ini gue sakit hati, karena gue melukai hati gue itu sendiri. rasanya sakiit bangett... kayak kata Gaara tuh... rasanya sakit.. tapi tidak ada darahnya. sakit banget..

gue jahat banget... beener deh.. gue malah bantuin org yg nyukain org yg wa sukain.. tapi wa ngga bilang kalo gue juga suka sama tuh incerannya dya... gue sakitin hati gue, dan sebenarnya gue secara ngga langsung menyakiti hati dya..... duh... tapi sudahlah... nikmati saja perasaan yg wa rasakan...

21 Mar 2008

aku mimpi...kucingku si melli-kun mukanya mirip banget ama mariah carrey (kalo gak salah tulis) suaranya,rambutnya,body-nya buenerrrr2 mirip! tapi sayang..dia punya ekor..trus dia shock liat wa dan dia bilang
melli-kun : " lho??!! kamu kok bisa ada disini,majikan?!"
wa : "lha..lu ndiri ngapaen ada di red carpet?"
melli-kun : " kan saia mau terima penghargaan"
wa : "IDIH!!! najis lu!! pulang kerumah sono...bokap dah nunggu"
melli-kun : " AMPUUUNNN....MAJIKAN!!! AMMPPUUNN!!!"
akhirnya dia pulang kerumah dan dia dihajar habis2an...
wa terbangun..habis tuh tidur lagi...

Issei ni tred na kyou-chan.....

Kalo mau buat diari yang laen buat aja tred baru......

@ li..: maaf,wa gk sempet liat

23 may

olalala.... hari ini wa ngakak liat post issei nyangsang disini.. wehehehehehe..... sudahlah-sudahlah....

weheheheheheh

Kyou..kok ngakak liat cerita wa sih?? wa mau buat tred dulu

hehehehe..... nggak,abis lucu ajah...

okeh, ntar wa liat tred mu... ^^

24 mei

Capeeek! habis lari 400 m, langsung lari ke warnet en ngepost disini deeeh...

26 mei

libur. enaknya... download lagu naruto sepuasnya...

dan rumahku sepi sekalee hari ini..

mo nelpon pyan ah!
see u all

Kyou_chan wrote:

hehehehe..... nggak,abis lucu ajah...

okeh, ntar wa liat tred mu... ^^

24 mei

Capeeek! habis lari 400 m, langsung lari ke warnet en ngepost disini deeeh...

nGpaIN LrI 400 m ? !

"prIIt ! ! aNdA mLebihI bTas kCpataN mNimuM"

@kaguya : tau tuh..kayaknya dia habis kejar2an ama setan ato guguk deh

nyaaaahaaa.... enak ajah! wa ngambil nilai atletik tuuuhh......



29 mei...

is a bad day...

Where is the moment we needed the most
You kick up the leaves and the magic is lost
They tell me your blue skies fade to grey
They tell me your passion's gone away
And I don't need no carryin' on

You stand in the line just to hit a new low
You're faking a smile with the coffee to go
You tell me your life's been way off line
You're falling to pieces everytime
And I don't need no carryin' on

Cause you had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
The camera don't lie
You're coming back down and you really don't mind
You had a bad day
You had a bad day

Well you need a blue sky holiday
The point is they laugh at what you say
And I don't need no carryin' on

You had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
The camera don't lie
You're coming back down and you really don't mind
You had a bad day

(Oh.. Holiday..)

Sometimes the system goes on the blink
And the whole thing turns out wrong
You might not make it back and you know
That you could be well oh that strong
And I'm not wrong

So where is the passion when you need it the most
Oh you and I
You kick up the leaves and the magic is lost

Cause you had a bad day
You're taking one down
You sing a sad song just to turn it around
You say you don't know
You tell me don't lie
You work at a smile and you go for a ride
You had a bad day
You've seen what you like
And how does it feel for one more time
You had a bad day
You had a bad day







tapi kita memang harus melihat ke dalam dari yang terdalam kok!! gue nggak akan jatuh hanya karena kesandung sedikit. gue masih bisa dan masih harus terus berdiri!!!~!! OOSSSHH!!!

wkakakakaK

kIrain aBz Lari"aN dRi scuL k wArnEt *kRng kRjaaN

XD~

nyaaah sapa jjgaaa...

30mei

yeah, bad day kemarin berganti dengan beautifull day!!!! Puisiku juara 1 sekecamataaann!!! yahuuuuuu.... sa bodo teing deh sama cerpen wa.... yahoooo

wKakakakaK

omedetOu, . gTir_cHan *aKhiR nA sBar mU mMbuaH kAn hasiL